+ -

Pages

Monday, 17 April 2017

i Love Allah, i Love Islam | Karakter islami anak


Banyak sekali blog, buku-buku materi edukasi anak usia dini, buku-buku parenting dll yang sudah saya baca. Semakin banyak baca semakin bingung sebenarnya apa yang harus dimulai terlebih dahulu kegalauan saya pola seperti apa yang saya harus dahulukan.

Terinspirasi dari adik ipar yang sudah pernah ikut kuliah parenting nabawiyah. Sayangnya tahun ini pas pembukaan belum dapat ijin suami untuk ikut program itu. Ok Baiklah tapi, mari sambil berjalan dan berbagi informasi oleh adik ipar tetap bisa nyicil dikit-dikit program parentingnya. Dan ternyata saya belum membaca satu buku parenting islami yang sudah saya beli.

Sesungguhnya Islam benar-benar menaruh perhatian yang sangat besar kepada manusia di dalam segala urusannya (agama dan dunianya) di saat lapang maupun sulit, bangun maupun tidur, dikala bepergian maupun menetap, saat makan maupun minum, waktu bahagia maupun sedih. Tidak ada satu hal pun, baik kecil maupun besar, melainkan telah dijelaskan oleh Islam.Rasulullah telah menggoreskan buat kita melalui ucapan dan perbuatannya rambu-rambu adab yang seyogyanya ditempuh oleh setiap mukmin di dalam hidupnya. Rasulullah telah menjelaskan, siapa saja yang menghendaki kebahagiaan, hendaklah ia menempuh jalan hidup Rasulullah dan meneladani adabnya.

Pendidikan adab yang merupakan tanggung jawab utama para orang tua hendaknya telah dibiasakan sejak dini, dimulai sejak masa kanak-kanak. Mendidik anak dengan adab dan akhlak yang baik bukanlah perkara yang mudah. Sebab, lingkungan bergaul anak juga akan mempengaruhi adab kesehariannya meskipun telah diajarkan adab yang baik kepada anak tersebut. Pendidikan adab kepada anak hendaknya didahulukan daripada ilmu.


Sebagaimana telah dicontohkan oleh para ulama terdahulu.

Al Imam Abu Abdillah Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta’ala, seorang tabi’ tabi’in, beliau berkata: “Mereka-mereka dulu (para salaf) tidak mengeluarkan anak-anak mereka untuk pergi menuntut ilmu hingga anak-anaknya telah diajar adab terlebih dahulu dan memperbanyak ibadah 20 tahun”

Jadi sebelum menuntut ilmu yang begitu banyak cabang-cabangnya dengan sangat detail para ulama salaf (yakni yang disaksikan oleh Al Imam Sufyan Ats Tsauri dari kalangan tabi’tabi’in), mereka tidak mengutus anaknya untuk menuntut ilmu kecuali telah selesai persoalan adab dan ibadah mereka yakni adab sebelum menuntut ilmu.

Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma pernah menasihati anaknya, “Wahai anakku jika engkau menghadiri majelis para ulama maka hendaknya engkau lebih semangat mendengar ketimbang berbicara, belajarlah dengan baik sikap diam dan jangan engkau memotong pembicaraan seseorang hingga dia berhenti berbicara”.

Imam Abdullah bin Mubarak rahimahullahu ta’ala (seorang tabi’ tabi’in)., salah seorang ulama yang mengumpulkan seluruh cabang ilmu, dari ilmu hadits, qur’an, fiqh dan lain-lain. Beliau adalah sumber rujukan di samping keutamaan yang lain dari sisi ibadah, infak, jihad, dll), beliau mengatakan: “Saya menuntut adab selama 30 tahun dan saya menuntut ilmu cuma 20 tahun dan mereka dulu mempelajari adab terlebih dahulu sebelum mempelajari ilmu”.

Diantara adab (selain adab kepada Allah dan Rasul-Nya) yang harus ditanamkan pada anak sejak dini adalah bagaimana menghormati orang yang lebih tua (termasuk gurunya) dan sesama temannya.

Dari Ubadah bin Shomit radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak termasuk golongan kami seorang yang tidak menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda serta tidak mengenali hak dari orang alim diantara kami” (HR. Ahmad dan Hakim serta haditsnya dinyatakan hasan oleh Syaikh Albani dalam Shohih Al Jami’ Ash Shoghir).

Demikianlah Islam mengajarkan kepada kita betapa mulianya kedudukan adab dibandingkan ilmu. Maka sudah sepantasnya bagi para orang tua untuk membekali adab kepada anaknya terlebih dahulu sebelum mengajarkan ilmu-ilmu yang lain. Orang tua juga hendaknya selektif dalam memilih sekolah bagi anaknya (sekolah yang baik), baik bukan karena prestasi keilmuan sekolah tersebut akan tetapi karena adab dan akhlak yang dimiliki oleh pengajar atau pengelola sekolah tersebut serta materi-materi yang diajarkan mengarah pada pembentukan karakter yang islami.

Sebenernya mungkin ini juga menjawab kegaluan saya akhir tahun kemarin tentang menyekolahkan khaira tahun ini atau tidak. Dan sayapun memutuskan untuk memperbaiki yang bolong-bolong yakni materi-materi islami yang seharusnya sudah saya berikan sebagai tanggung jawab saya sebagai orang tua khaira. Apalagi saat anak usia 0-5 tahun yang bertanggung jawab sebagai pembentukan karakter anak adalah seorang Ibu.... :((

Ingat saat memberi nama khaira hafidzah, penghafal Al-quran harapan khaira bisa jadi anak penghafal Al-Quran bisa menolong orangtuanya kelak dijauhkan dari api neraka. Ya itulah sedikit harapan hamba yang masih miskin ilmu.

  • Progress mengenal Allah, alhamdulillah hal ini sudah saya tanamkan lama. Hakikatnya sebagai hamba Allah adalah memohon dan berdoa kepada sang pencipta. Jadi, setiap habis sholat setelah membaca doa-doa sehari-hari diselipkan doa "Ya Allah jadikan khaira anak solehah , anak pintar, anak santun, anak baik" dan tetiba saat liburan akhir tahun kemarin dia menambahkan "Ya Allah jadikan khaira pintar berenangnya". Tambahan doa nya membuat kami tertawa. "Ya Allah ampunilah dosa kedua orang tua khaira". Ditambahin lagi sama ci anak solehah."Dosa akung, dosa nenek, dosa uty, dosa engkong, dosa om ucup, dll".
  • Progress hafalan surat, Al-Fatihah, An-nas, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nash, Al-Kautsar, Al-Lahab dan sekarang yang masih progress Al-Kafirun. Khaira anak yang termasuk cepat dalam menghafal. Jika mulai saya akan membaca kan 10x, lalu dia akan mengikuti diakhir-akhir ayat. Saya ulangi saat kami solat jamaah maghrib ataupun sebelum tidur sangats ampuh untuk mempertajam hafalan surat. Tetapi kadang pastinya mood anak suka berubah-ubah. Kalau lagi suka bangets jadilah satu perjalan pergi khaira mengulang-ulang An-Nash dan Al-Kautsar saat dimobil. Yux, semangats menghafal...
  • Progress Doa sehari-hari. Belum nambah lagi hafalannya, masih sama doa sebelum dan sesudah masuk kamar mandi, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan sesudah tidur, doa naik kendaraan, doa ilmu bermanfaat dan doa turun hujan. Tapi kadang doa turun hujan dipanjangin jadi doa ilmu bermanfaat.. hemmm
  • Progress Membaca iqro, mengaji di musholah sore hari masih terus lanjut ditambah lagi dengan pengulangan di rumah setelah sholat maghrib (Tapi bukan wajib karena kadang khaira suka mood manya main ajah). Iqro sudah sampai belajar Kasroh dan Dhomah masih 50% membaca nya.
  • Progres Wudhu dan shalat. Masih suka-suka anak kadang kekeh mamahnya nyuruh. kadang tanpa disuruh belum adzan pula minta sholat. Kadang pula ga mau wudhu, maunya shalat langsung. 
  • Progress  kisah-kisah nabi (Ibrahim, Yunus), bercerita kisah nabi baru saya lakukan secara intens pada bulan Mar 2017. Dulu mah ceritanya lebih sering tentang hewani. Alhamdulillah sampai skrg sudah dapat 2 cerita nabi. Lumayan lah khaira sudah bisa jawab quiz ttg 2 nabi. Adapun kisah-kisah lain yakni tetang akhlah baik (Jujur, Salam) serta cerita science menurut islam seperti mematikan lampu saat tidur sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW.  ^^v
  • Progress Rukun islam (Zakat, Mekkah), Awal Mar 2017 saya mengupgrade semua video by flash disk. ada video-video ttg rukun islam. Lagu Zakat yang liriknya buat khaira cepet hafal menurut saya, dan juga Lagu tentang haji ke Mekkah yang liriknya mudah dihafal. Satu lagi hafalan sifat-sifat Allah (Wujud, Qidam Baqa...) yang akhir-akhir ini semua nya lagi sering sekali khaira ulang-ulang. At Least dirumahnya nyetelnya itu-itu lagi jadi seisi rumah juga ikutan hafal... Yeay ini baru namanya belajar bersama... ^^v








Alhamdulillah, never stop learning. semoga semuanya bisa saya jadikan pelajaran yang lebih baik. Sekian dulu tulisan dari seorang hamba Allah yang masih terus belajar menjadi seorang ibu yang baik dan trs belajar agar tidak miskin ilmu. 


See more at: https://belajarislam.com/2014/04/menanamkan-adab-sejak-dini-pada-anak/#sthash.hCoOmnzy.dpuf

5 Unpredictable of Mind: i Love Allah, i Love Islam | Karakter islami anak Banyak sekali blog, buku-buku materi edukasi anak usia dini, buku-buku parenting dll yang sudah saya baca. Semakin banyak baca semakin ...

No comments:

Post a Comment

< >