+ -

Pages

Friday 31 July 2015

Mengenal Sensory Play

 



Apa sih permainan sensori itu? Mungkin belum semua orang familiar dengan istilah ini ya. Pada dasarnya, permainan sensori adalah permainan yang mengaktifkan indera-indera kita. Misalnya, permainan mengejar cahaya, main tebak suara, main mencium beragam bau, main lompat-lompat mengikuti garis, main pasir dan air, dan sebagainya.

Indera apa saja? Nah, di samping panca indera yang umum kita kenal (penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasa), kita juga sebenarnya memiliki dua indera lagi yaitu indera vestibular dan indera proprioseptif.

Indera vestibular memberi kita informasi tentang posisi tubuh dalam ruang, terkait gerakan dan keseimbangan. Jadi misalnya saat mati lampu, kita bisa berjalan di ruangan yang gelap tanpa menabrak-nabrak, itu kerja indera vestibular, di samping memori tentang keberadaan perabotan rumah. Saat kita loncat-loncat di trampolin tanpa terguling-guling, indera vestibular kita juga berperan.

Indera  proprioseptif memberi kita informasi tentang keberadaan dan aktivitas anggota tubuh. Jadi meskipun kita makan di ruang gelap, kita masih bisa tahu di mana mulut kita supaya makanan tidak salah masuk, itu karena kita punya indera ini. Kalau ada anggota tubuh yang terasa perih dan kita tahu dimana letaknya walaupun tidak melihatnya, itu juga karena kerja indera ini.


Perkembangan Bahasa

Permainan sensori bisa memperkaya kosa kata yang dimiliki anak dan meningkatkan pemahaman anak akan makna kata. Coba bayangkan, lebih mudah mana menjelaskan arti kata kenyal, dengan kata-kata atau dengan memberikan anak makanan yang kenyal? Banyak kata-kata yang akan jauh lebih mudah dipahami bila dialami anak secara langsung (bukan dijelaskan lisan), seperti licin, kasar,  halus, empuk, keras, lembek, wangi, manis, asin, asam, keras, pelan, gelap, terang, mengapung, meleleh, dsb.

Perkembangan Motorik Halus

Permainan sensori taktil (bermain dengan air, pasir, biji-bijian, busa, dll) yang dilengkapi dengan alat-alat seperti sendok, scoop, spons, corong, botol, tweezer, atau jepitan, akan mendorong anak untuk memanipulasi alat-alat tersebut melalui gerakan menciduk, mengaduk, menuang, menggenggam, meremas, atau menjepit. Hal ini akan mengembangkan koordinasi mata tangan yang sangat penting untuk aktivitas menulis (memegang pensil), mengikat sepatu, memakai baju berkancing, membuka-tutup resleting, menuang air ke gelas, dan memegang alat makan.

Perkembangan Motorik Kasar

Permainan sensori juga dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar, koordinasi bilateral (dua belahan otak), keseimbangan, dan postur tubuh, melalui gerakan merangkak, berlari, melompat, mengangkat, melempar, dan meniti.
Perkembangan Kognitif

Meski tampak sederhana, permainan sensori dapat mengasah konsentrasi dan keterampilan berpikir yang merupakan faktor penting untuk kesiapan sekolah anak. Penggunaan berbagai material yang ada dapat membantu anak mengenal beragam konsep (bentuk, warna, ukuran besar-kecil, banyak-sedikit, penuh-kosong, dll). Anak dapat belajar menghitung dan mengelompokkan benda berdasarkan kategori tertentu. Secara tidak langsung, anak pun dapat belajar sains seperti perubahan wujud (melihat es mencair di tempat panas, foam berubah warna jika diberi cat); gravitasi (air mengalir dari tempat tinggi ke rendah; dan momentum (semakin diberi tekanan, loncatan makin tinggi). Saat mereka bertanya-tanya ”bagaimana ya supaya biji-bijiannya bisa masuk botol tanpa tumpah?” (pakai corong) atau mendapat insight ”ooh ternyata kalau semakin keras genggamannya bisa semakin hancur jellynya”, itu mereka belajar menganalisa dan melakukan pemecahan masalah.

Anak perlu belajar menggunakan indera-inderanya.Semakin kaya informasi yang diterima melalui berbagai indera, jalur saraf-saraf di otak semakin terhubung dan meningkatkan pemahaman. Contohnya nih, kalau mendengar kata ’mobil’ apa yang terbayang di benak kita? Mungkin ada yang membayangkan bentuknya, suara mesinnya, goyangan mobilnya, atau bau wangi parfum mobilnya. Bila kita ingin mengajarkan anak apa itu mobil, tentu lebih paham anak yang diajak langsung naik ke mobil yang mengaktifkan berbagai inderanya, daripada hanya sekedar diperlihatkan gambar.
Perkembangan Sosial Emosional

Pernah perhatikan anak menjadi lebih tenang setelah dimandikan atau setelah loncat-loncatan secara bersemangat? Itu karena ada sifat terapeutik dan menenangkan dari gerakan repetitif pada pengalaman sensoria, yang dapat membantu anak untuk meregulasi ketidaknyamanan dalam diri (bosan, gelisah, kesal, cemas, frustrasi). Permainan sensori ini menyenangkan, dan tidak ada benar ataupun salah. Anak punya kendali penuh terhadap apa yang ingin ia lakukan, tanpa harus terlalu mengikuti aturan atau tata cara yang diberikan orang dewasa. Ia bebas mengeksplorasi dan bereksperimen, sehingga dapat mengembangkan harga diri, lebih percaya diri untuk mengambil keputusan, dan mengasah rasa ingin tahu. Saat anak bermain permainan sensori bersama-sama, mereka belajar bekerja sama untuk bermain berdampingan, berbagi material, belajar cara anak lain mengeksplorasi material, berbagi ide, dan mencoba ide teman.
Perkembangan Kreativitas

Pengalaman sensorial memberikan kesempatan memanipulasi material dan berkreasi, dimana proses lebih penting daripada produk. Anak dapat menggunakan berbagai macam benda lebih dari satu cara , sehingga mengasah imajinasi dan keluwesan berpikir.





Refference site : http://nurturestore.co.uk/sensory-play-activities


Picture from :
http://fromabcstoacts.com/sensory-activities
http://www.andnextcomesl.com/2014/07/rainbow-chickpeas-how-to-dye-dried.html
http://nurturestore.co.uk/sensory-play-activities



5 Unpredictable of Mind: Mengenal Sensory Play   Apa sih permainan sensori itu? Mungkin belum semua orang familiar dengan istilah ini ya. Pada dasarnya, permainan sensori adala...

1 comment:

  1. Please remove the Sensory Activites Image from this page immediately. This image is licensed and not authorized for use on this site.

    Thank you.

    ReplyDelete

< >